SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Jumat, 26 November 2010

GELOMBANG BUNYI
A.Gejala Gelombang Bunyi
1. Sifat-sifat gelombang bunyi
Gelombbnag bunyi adalah gelombang mekanik,dapat merambat dalam zat padat,cair dan gas.
Gelombang bunyi termasuk gelombang longitudinal.

Klasifikasi bunyi Berdasarkan frekuensi
a. Bunyi infrasonik : frekuensi bunyi lebih rendah dari 20 Hz
b. Bunyi audiosonik : frekuensi bunyi antara 20 Hz sampai 20.000Hz
c. Bunyi ultrasonik : frekuensi bunyi lebih tinggi dari 20.000 Hz
Cepat Rambat Gelombang Bunyi
1. Udara


persamaan
s= panjang lintasan penuh(m)
t=waktu tempuh(s)

2. Zat padat (bahan logam)
Persamaan:
E=modulus Young bahan logam
=massa jenis b ahan logam
3. Gas
V=


=tetapan laplace,R=tetapan umum
T=suhu mutlak
M=massa molekul gas
Cp=kapasitas kalor pada tekanan tetap
Cv=kapasitas kalor pada volume tetap
4.Percobaan Melde
Percobaan Melde dilakukan untuk menentukan kecepatan rambat gelombang pada dawai.
Dapat dirumuskan sebagai berikut:




Jika dan , maka :
Keterangan: v=kecepatan gelombang pada kawat F= tegangan kawat (N) = panjang kawat (m)
M=massa kawat (kg)
massa per satuan panjang (
B. Sifat Fisis Gelombang Bunyi
1. Interferensi Bunyi
Apabila dua gelombang yang frekuensinya sama, datang disuatu tempat secara bersamaan, maka kedua gelombang itu akan berinterferensi. Hasil interferensi menyebabkan timbulnya penguatan bunyi dan pelemahan bunyi.
Secara sistematis pelemahan dan penguatan bunyi dapat dinyatakan dengan:
a.Penguatan Bunyi terjadi jika:

b. Pelemahan Bunyi terjadi jika:

2.Pelayangan Bunyi
Penggabungan dua gelombang bunyi yang memiliki beda frekuensi sedikit akan menghasilkan pelayangan, yaitu terdengarnya nada bunyi keras-lemah-keras.
Jumlah layangan tiap sekon dirumuskan:
3.Resonansi Bunyi
• Peristiwa bergetarnya sutu benda karena getaran sumber bunyi lain dikenal dengan resonansi.
• Resonansi terjadi jika frekuensi alami kedua sumber bunyi sama atau kelipatannya.
Syarat terjadinya resonansi adalah


Keterangan: =panjang pipa yang muncul diatas permukaan air
n=bilangan 1,2,3,....
=panjang gelombang(m)

4.Efek Dopler
• Efek dopler dialami ketika ada suatu gerak relatif antar sumber gelombang dan pengamat.
• Jika sumber bunyi dan pengam,at bergerak salin g mendekat, maka pengamat akan mendengar frekuensi yang lebih tinggi dari pada frekuensi bunyi ketika tidak terjadi gerak relatif.
Efek Dopler dirumuskan sebagai berikut:

Dengan ketentuan:
• Pendengar mendekati sumber
• Pendengar menjauhi sumber
• Pendengar diam
• Sumber menjauhi pendengar
• Sumber mendekati pendengar
• Sumber diam
• Angin searah denagn sumber
• Arah angin berlawanan dengan sumber
• Tidak ada angin

5.Intensitas Bunyi (I)
Intensitas bunyi merupakan energi yang dipindahkan persatuan luas peer satuan waktu atau daya persatuan luas yang tegak lurus pada arah cepat rambat gelombang.
Intensitas bunyi dirumuskan sebagai berikut:


Keterangan:I=intenditas
P=daya (watt)
A=luas bidang

6.Taraf Intensitas Bunyi
Adalah perbandingan logaritma antara intensitas bunyi (I) dan harga ambangnya(Io).Dirumuskan sebagai berikut:



• Sumber Bunyi
1. Dawai
Getaran yang etrjadi pada dawai mgitar merupakan gelombang stasioner denagn ujung terikat. Secara umum besarnya frekuensi gelombang pada dawai dirumuskan dengan:

2. Pipa Organa
Adalah alat yang menggunakan kolom udara sebagai sumber getar.
a.Pipa Organa Terbuka
Merupakan suatu tabung atau kolom udara yang kedua ujung penampangnya terbuka.
Secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut:

b.Pipa Organa tertutup
Adalah lat tiup berupa tabung dengan salah satu ujungnya terbuka dan ujung talinya tertutup.
Perbandingan frekuensi nada pada pipa organa tertutup yaitu:
• D. Aplikasi Gelombang Bunyi
1. Aplikasi dalam bidang Industri
SONAR(Sound Navigation and Ranging) adalah teknik pantulan bunyi ultrasonik yang digunakan untuk navigasi.
Teknik SONAR dalam bidang industri dapat digunakan sebagai berikut:
Teknik SONAR dalam bidang industri dapat digunakan sebagi berikut:
• Mendeteksi Retak-retak pada Struktur Logam
• Mengukur Kedalaman Laut
• Kamera
• Mencuci Benda dengan ultrasonik
2.Aplikasi dalam Bidang kedokteran
Dapat digunakan untuk:
a. Mengamati kerusakan jaringan-jaringan hidup,sehingga dapat mendeteksi penyakit berat tertentu pada tingkat awal
b. Menghancurkan jaringan dalam tubuh yang tidak diinginkan
c. Mengamati perkembangan janin dalam kandungan,dsb
3.Efek Dopler untuk mengukur Laju Aliran Darah
 Efek Dopler digunakan untuk memonitor aliran darah melalui pembuluh nadi utama.
 Pengukuran laju aliran darah dengan metode efek Dopler efektif untuk mendeteksi trombosis, karena trombosis menyebabkan perubahan yang cukup signifikan dalam laju aliran darah.


Bab III

GELOMBANG CAHAYA
A. Cahaya sebagai Gelombang Elektromagnetik
Cahay merupakan gelombang elektromagnetik, sehingga tidak memerlukan medium perambatan.Gelombang cahaya dapat mengalami disperse, pemantualn ,pembiasan, difraksi, interferensi , polarisasi, dan efek dopler.
Urutan spectrum gleombang elektromagnetik dari frekuensi terkekecil sampai terbesar yaitu:
a. Gelombang radio dan televisi
b. Gelombang mikro
c. Sinar inframerah
d. Cahaya tampak
e. Sinar ultraviolet
f. Sinar X
g. Sinar gamma
B. Polarisasi Cahaya
Polarisasi adalah peristiwa terserapnya sebagian arah getar gelombang sehingga hanya tinggal memiliki satu arah getar saja. Cahaya yang belum terpolarisasi disebut cahaya alami. Sedangkan cahaya yang telah terserap sebagian arah gelombang disebut cahaya terpolarisasi.
Cahaya dapat terpolarisasi karena peristiwa pemantualn, pembiasan dan pemantulan, bias kembar, absorrpi selektif serta hamburan.
1. Polarisasi karena pemantulan
Sebuah cahaya alami yang dating pada medium bening, sebagian cahaya aakan dibiaskan dan sebagian lagi akan diapantulkan sedemikian hingga sinar bias tegak lurus terhadap sinar pantul.
2. Polarisasi karena bias kembar
Cahaya yang melewati medium dengan satu indeks bias , maka akan bergerak denagn kelajuan yang sama kesegala arah. Jika medium yang delawati cahaya memiliki dua indeks bias, maka kelajuan cahaya tidak sama untuk segala arah. Hal ini dapat menyebabkan pembiasan ganda.
3. Polarisasi karena absorpsi selektif
Prinsip Polaroid adalah meneruskan gelombang yang arah getarnya sejajar sumbu transmisi dan menyerap gelombang pada arah getar lainnya.
4. Polarisasi karena hamburan
Jika cahay dating pada suatu system partikel, maka electron-elektron dalam partikel dapat menyerap dan memancarkan sebagian cahaya. Peristiwa penyerapan dan pemancaran kembali cahaya oleh partikel-partikel disebut hamburan. Hamburan dapat menyebabkan cahaya matahari tak terpolarisasi menjadi cahaya terpolarisasi sebagian atau terpolarisasi sempurna.
C. Interferensi Cahaya
Interferensi cahaya merupakan perpaduan dari dua gelombang cahaya.
1. Interferensi Celah Ganda
Pasda percobaan Young hasil interferensi pada layer berupa garis-garis terang dan garis-garis gelap.
a. Interferensi maksimum terjadi ketika beda lintasan antara kedua gelombang sama dengan nol atau kelipatan dari panjang gelombang.
d sin = n
Jika sudut sangat kecil maka sin = tg = ,sehingga:
b. Interferensi minimum terjadi ketika beda lintasannya kelipatan ganjil dari setengah panjang gelombang.
d sin =(2n-1)
2. Interfernsi pada Lapisan Tipis
Lapisan tipis oli yang terkena cahay terlihat memancarkan warna-warna cahaya tertentu. Interfersi pada lapisan tipis ini dipengaruhi oleh dua factor yaitu perbedaan panjang lintasan optic dan perubahan fase sinar pantul.
a. Interfersi Konstruktif
2 nt cos =
b. Interfernsi Destruktif
2 nt cos = m
3. Percobaan Interfernsi Cahaya oleh Frensel
Untuk mentghasilkan dua sumber cahaya, Fresnel menggunakan dua buah cermin datar yang diletakkan sedemikian rupa sehingga permukaan kedua cermin membentuk sudut hampir 180 .
D. Drifaksi Cahaya
Difraksi cahaya adalah peristiwa pelenturan gelombang cahaya ketika melewati suatu celah sempit (lebarnya lebih sempit dari pada panjang gelombang) sehingga gelombang tampak melebar pada tepi celah dari tepi-tepi bayangan menjadi kabur.
a. Pola Difraksi Maksimum
d sin = n dengan n = 1,2,3,….
b. Pola Difraksi minimum
d sin = (n- denagn n = 1,2,3,…
Kisi adalah peralatan yang memiliki celah yang sangat banyak denagn labar celah dan jarak antar celah yang sama.
d = dengan d = jarak antar celah (m)
N =jumlah garis/pergoresan tanpa kisi
E. Aplikasi Gelombang Cahaya
1. Pemantulan Sempurna Oleh Serat Optik
Penggunaan serat kaca (fiber glass) untuk menyalurkan cahaya denagn peristriwa pemantulan sempurna disebut serat optic (fiber optic).
Inti serat optic dibuat dari kaca berkualitas baik yang memiliki indeks bias tinggi . Inti ini dilapisi oleh lapisan tipis kaca yang indeks biasnya rendah.
Brkas cahaya dari luar masuk keujung serat optic akan menumbuk bidang atas bawah antara medium kedua kaca denagn sudut dating lebih besar dari pada sufdut kritis, sehingga terjadi pemantulan sempurna.
Metode serat optic misalnya dipakai dibidang komunikasi dan kedokteran .
2. Daya Urai Lensa
Daya urai lensa adlah kemampuan lensa atau system optic untuk memisahkan bayangan dari dua titik sumber cahaya yang terpisah pada jarak minimum. Persamaan umumnya :
sin =


3. Polarimeter
Polarimeter adalah alat untuk mengukur konsentrasi larutan optic aktif. Sudut putar yang dialami cahaya apabila melewati larutan optic aktif dirumuskan sebagai berikut:

4. Efek Dopler
Salah satu aplikasi efek dopler pada radar adalah mengierim pulsa elektromagnetik dan menerima kembali pulsa tersebut jika dipantulkan oleh benda yang bergerak. Dengan mengukur selisih frekuensi antar pulsa yang dikirim dan yang diterima oleh radar , maka kecepatan benda yang bergerak dapat ditentukan. Efek dopler dapat juga digunakan untuk menghitung kecepatan rotasi matahari , planet-planet, atau bulan. Rotasi matahari menyebabkan perluasan dari garis-garis spectra. Hal ini terjadi karena cahay dari sisi yang menjauh bumi mengasilkan pergeseran merah, sedangkan cahaya dari sisi yang mendekati bumi menghasilkan pergeseran biru. Dari kedua pergeseran ini dapat dihitung kecepatan rotasi matahari

Selasa, 23 November 2010

Gejala Gelombang

Gelombang
Gelombang terjadi karena adanya sumber getaran yang bergerak terus menerus.
Ada enamgejala umum gelombang, yaitu: Pemantulan, Pembiasan, Dispersi, Difraksi, Interferensi, da Polarisasi.
A. Pemantulan tentang Gelombang
Dengan mengamati arah rambat gelombang terhadap arah getarnya, gelombang dikelompokkan atas gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang transversal adalah gelommbang yang arah merambatnya tegak lurus terhadap aerah getarnya, sedang gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah nerambatnya searah denagn arah getarnya.
Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibagi menjadi gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang Mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium perambatan, sedangkan gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat baik melalui medium ataupun vakum (tanpa medium).
1. Persamaan Dasar gelombang
Apabila jatak yang ditempuh gelombang dalam selang waktu satu periodeb(t=T) dianamkan panjang gelombang ( ). Misal gelombang merambat denga kecepatan V. aka dengan menggunakan rumus jarak s=vt diperoleh
=
sehingga persamaan dasar gelombang:
Dengan v= cepat rambat( m/s), panjang gelombang (m),T= periode (s), dan f= frekuensi(Hz).
2. Istilah-istilah pada gelombang transversal
 Puncak gelombangadalh titik tertinggi pada gelombang
 Dasar gelombang adalah titik-titik terendah apad gelombang
 Bukit gelombang adalah ;engkungan
 Lembah gelombang adalah cekungan
 Amplitudo (A) adalah nilai mutlak simpangan terbesar yang dapat dicapai partikel
 Panjang gelombang ( ) adalah jarak antara dua puncak berurutan atau jarak antara dua dasar berurutan
3. Istilah-istilah pada Gelombang Longitudinal
Pada gelombang longitudianal panjang rapatan dan panjang renggangan tidak sama, maka panjang gelombang didefinisikan dengan menggunakan istilah pusat rapatan dan pusat renggangan. Panjang gelombang didefinisikan sebagai jarak antara dua pusat rapatan yang berdekatan tau jarak antara dua pusat renggangan yang berdekatan. Pada gelombang transversal, yang merambat adalah bentuk bukit dan bentuk lembah. Perambatan bukit atau lembah hanya dapat terjadi pada zat yang kenyal (elastis). Oleh karena itu , gelombang transversal hanya dapat merambat melalui zat padat.
Pada gelombang longitudianal, yang merambat adalah bentuk rapatan dan renggangan. Rapatan dan renggangan hanya dapat terjadi pada semua zat. Oleh karena itu, gelombang longitudinal dapat merambat pada semua wujud zat (padat, cair, atu gas)
B. Gelombang Berjalan dan Gelombang Stasioner
Berdasarkan berubah atau tidaknya amplitudo gelombang, gelombang terdiri atas Gelombang berjalan dan gelombang stasioner. Gelombang berjalan adalah gelombang yang merambat dengan amplitudo tetap, sedang gelombang stasioner adalah gelombang yang merambat dengan amplitude berubah
1. Gelombang Berjalan
a. Formulasi Gelombang Berjalan
Dengan persamaan simpangan getaran harmonic sederhana dengan sudut fase awal ,yaitu
atau
b. Dengan Formulasi Gelombang Berjalan
Dengan persamaan simpangan getaran harmonic sederhana dengan sudut fase awal ,yaitu
atau
Dengan
Kecepatan dan Percepatan Partikel
Untuk simpangan partikel dapat dinyatakan sebagai
Kecepatan partikel adalah turunan pertam dari fungsi simpangan terhadap waktu.
Percepatan partikel adalh turunan pertama kecepatan terhadap waktu.


a. Sudut Fase, Fase dan Beda Fase gelombang Berjalan
Pengertian fase, sudut fase dan beda fase gelombnag berjalan sama seperti halnya pada gerak harmonic sederhana. Untuk gelombang merambat kekanan , persamaan simpangannya adalah
Besar sudut dalam fungsi sinus (dinyatakan dalam radian) disebut sudut fase.
Sudut fase: ,persamaan ini dapat kita tulis disebut fase gelombang Fase gelombang dapat dirumuskan:

Beda fase dapat ditulis
Jadi beda fase
Denga
2. Gelombang Stasioner
Prinsip Superposisi Linear
Ketika dua gelombang atau lebih datang secara bersamaan pada tempat yang sama , resultan gangguan adalah jumlah gangguan dari masing-masing gelombang.
Apabila gelombang dating yang merambat kekanan dapat dinyatakan oleh .sedangkan gelombang pantul yang merambat kekiri dan dibalik (berlawanan fase) dapat dinyatakan oleh:
Letak Simpul dan Perut
Simpul adalah ttik yang amplitudonya nol,
dan perut adalah titik yang amplitudonya maksimum.
Rumus letak simpul dan perut untuk gelombang stasioner pada ujung tetap
Letak simpul
“letak simpul dari ujung tetap merupakan kelipatan genap dari seperempat panjang gelombang “.
Letak perut
“letak perut dari ujung tetap merupakan kelipatan ganjil dari seperempat panjang gelombang”.

c. Formulasi Gelombang stasioner pada Ujung Bebas
Jika gelombang dating yang merambat kekanan daoat dinyatakan oleh ,maka gelombang pantul yang merambat kekiri tetapi sefase dinyatakan oleh

Letak simpul dan Perut
Rumus Letak Simpul dan perut pada ujung Bebas
Letak simpul
“Letak simpul dari ujung bebas merupakan kelipatan ganjil dari seperempat panjang gelombang”.
Letak perut
“Letak simpul dari ujung bebas merupakan keliaptan genap dari seperempat panjang gelombang”.
C. Gejala-gejala Gelombang
Gejala-gejala gelombang etrsebut adalah dispersi, pemantulan , pembiasan , difraksi, interferensi, polarisasi dan efek dopler.
1. Dispersi Gelombang
Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang merambat melalui suatu medium.
2. Pemantulan gelombang

a. Pengertian Muka Gelombang dan Sinar Gelombang
Muka gelombang (front gelombang) adalah tempat kedudukan titik-titik yang memiliki fase yang sama pada gelombang.
Setiap gelombang merambat dengan arah tertentu,Arah merambat suatu gelombang disebut dengan Sinar gelombang.
Sinar gelombang selalu tegak lurus denagn muka gelombang.
b. Pemantulan Gelombang Permukaan Air
1) Pemantulan gelombang lurus oleh bidang datar
2) Pemantulan gelombang lingkaran oleh bigang datar
3. Pembiasan Gelombang
Pada umumnya cepat rambat gelombang dalam satu medium tetap. Oleh karena frekuensi gelombang selalu tetap, maka panjang gelombang juga tetap untuk gelombang yang menjalar dalam suatu medium. Akan tetapi gelombang akan saja menjalar dalam dua medium yang jenisnya berbeda, misal gekombang cahaya dapat merambat dari udara ke air.
a. Penurunan Persamaan Umum Pembiasan Gelombang
Persamaan umum yang berlaku dalam pembiasan gelombang ,
dengan I = sudut dating, r = sudut bias, dan n = indeks bias medium
b. Pengertian Indeks Bias

4. Difraksi Gelombang
Difraksi gelombang dalah lenturan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah. Jika penghalang celah lebar maka difraksi tidak begitu jelas terlihat, akan tetapi jika penghalang celah sempit maka difraksi gelombang sangatlah jelas.
5. Interferensi Gelombang
Interferensi gelombang adalah pengaruh medium yang ditimbulkan oleh gelombang-gelombang berpadu.
6. Polarisasi Gelombang
Suatu gelombang dapat terpolarisasi linear jika getaran dari gelombang tersebut selalu terjadi dalam satu arah saja. Arah inilah yang disebut dengan arah Polarisasi.
TERIMA HASIH

Jumat, 19 November 2010

Fisika SMA X

SEMESTER 1
BAB 1 BESARAN DAN SATUAN
A. Besaran Pokok dan Satuan Standar
B. Besaran Turunan
C. Dimensi Besaran
D. Konversi Satuan
E. Notasi Ilmiah
F. Besaran vector dan Besaran Skalar
G. Pengukuran
H. Angka Penting
BAB 2 GERAK LURUS
A. Jarak dan Perpindahan
B. Kelajuan dan Kecepatan
C. Percepatan Perlajuan
D. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
E. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
F. Gerak Jatuh Bebas
BAB3 GERAK ELINGKAR
A. Besaran-besaran dalam Gerak Melingkar
B. Hubungan antara Besaran Rotasi dan Translasi
C. Gerak Melingkar Beraturan (GMB)
D. Gerak melingkar Berubah Beraturan (GMBB)
BAB 4 HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
A. Hukum 1 Newton
B. Hukum 11 Newton
C. Hukum 111 Newton
D. Analisis Kuantitatif Dinamika Sederhana pada Bidang tanpa Gesekan
E. Gaya Gesekan
F. Gaya Sentripetal
G. Aplikasi Gaya Sentripetal pada Gerak Melingkar Beraturan
SEMESTER 2
BAB 5 ALAT OPTIK
A. Mata dan Kamera
B. Lup dan Mikroskop
C. Teropong atau Teleskop
BAB 6 SUHU DAN KALOR
A. Suhu dan Termometer
B. Pemuaian
C. Kalor
D. Perpindahan Kalor
BAB 7 LISTRIK DINAMIS
A. Pengertian Arus Listrik
B. Hambatan Listrik dan Hukum Ohm
C. Sususnan Seri dan Paralel Komponen Listrik
D. Alat Ukur Kuat Arus dan Tegangan Listrik
E. Hukum Kirchhoff
F. Gaya Gerak Listrik dan Tegangan Jepit
G. Energi dan Daya Listrik
H. Tegangan DC dan AC
I. Rangkaian AC dalam Rumah
J. Penggunaan Tegangan DC dan AC dalam kehidupan Sehari-hari
BAB 8 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
A. Teori Maxwell tentang Gelombang Elektromagnetik
B. Percobaan hertz tentang Gelombang Elektromagnetik
C. Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Fisika SMA XI

WELCOME (SELAMAT DATANG)
SEMESTER 1
BAB 1 KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKKTOR
A. Posisi Partikel pada suatu Bidang
B. Kecepatan Partikel pada suatu Bidang
C. Percepatan Partikel pada suatu Bidang
D. Gerak Parabola
E. Posisi Sudut, Kecepatan sudut, dan Percepatan Sudut
BAB 2 HUKUM GRAVITASI NEWTON
A. Penemuan Fenomena Gravitasi
B. Tetapan Gravitasi umum
C. Medan Gravitasi
D. Gerak Planet dan Satelit
E. Hubungan Hukum Gravitasi newton dengan Hukum Kepler
BAB 3 GAYA PEGAS
A. Elastisitas
B. Hukum Hooke
C. Gerak Harmonik Sederhana
BAB 4 USAHA DAN ENERGI
A. Usaha
B. Energi
C. Energi Potensial Gravitasi
D. Energi Potensial Elastik
E. Hubungan Usaha dan Energi Potensial
F. Hukum Kekekalan Energi Mekanik
G. Daya
BAB 5 MOMENTUM DAN IMPULS
A. Momentum
B. Hubungan momentum dan Impuls
C. Hukum Kekekalan Momentum
D. Jenis-jenis Tumbukan
E. Penerapan Konsep dan Impuls
BAB 6 ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
A. Hubungan Besaran –besaran Translasi dengan Rotassi
B. Rotasi Benda Tegar
C. Keseimbangan Benda Tegar
BAB 7 FLUIDA
A. Statika Fluida
B. Dinamika Fluida
BAB 8 TEORI KINETIK GAS DAN TERMODINAMIKA
A. Teori Kinetik Gas
B. Termodinamika